Minggu, 06 Oktober 2013

tulisan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World 2013 terus menuai pro dan kontra.  Ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menolak  Indonesia menjadi tuan rumah Miss World.

Aksi unjuk rasa menolak penyelenggaraan kontes Miss World pun bergulir deras. Akibat derasnya aksi penolakan terhadap penyelenggaraan Miss World itu, malam final kontes ratu kecantikan itu tak jadi digelar di Bogor, Jawa Barat. Miss Wolrd pun digelar di Bali.

MUI pun mengkritisi kebijakan pemerintah yang memindahkan penyelenggaraan Miss World  ke Bali.  Pemerintah pun  dinilai tidak mendengarkan anjuran MUI. Apa yang rekomendasikan MUI ke pemerintah adalah membatalkan sama sekali penyelenggaran Miss World di Indonesia, bukan melokalisirnya di Bali.

Ketua MUI Pusat Bidang Seni dan Budaya KH Cholil Ridwan mengatakan, sepertinya pemerintah tidak menghargai dan mendengarkan lagi nasihat MUI sebagai mitranya.

"Yang kita sarankan itu membatalkan bukan memindahkan, tapi membatalkannya," ujarnya.

Ada yang kontra namun ada pula yang pro. Jeffrie Geovanie, Board of Advisor CSIS,  justru menyesalkan keputusan pemerintah yang memindahkan acara malam final Miss World dari Bogor ke Bali.

'Sangat disesalkan karena menunjukkan betapa lemahnya pemerintah terhadap tekanan-tekanan dari pihak yang kontra pada acara Miss World,'' ungkap Jeffrie.  Menurut dia, pemerintah seharusnya belajar dari Gubernur Jakarta, Jokowi yang tetap kokoh mempertahankan Lurah yang ditolak hanya karena agamanya bukan agama mayoritas. Jeffrie menilai, setelah 2014 Indonesia membutuhkan  kepemimpinan model kepemimpinan Jokowi di Jakarta.

Fajar Riza Ul Haq, direktur eksekutif Maarif Institute juga menyesalkan cara pemerintah menghadapi polemik penyelenggaraan Miss World.

 ''Jalan keluar yang diambil mencerminkan pemerintah tidak bertanggung jawab terhadap keputusannya sendiri. Padahal pemerintah telah jauh-jauh hari memberikan ijin kegiatan Miss World di Jakarta dan Sentul, Bogor," cetusnya.

Fajar juga menilai ketidaksiapan kepolisian untuk memberikan jaminan keamanan di luar Bali merendahkan wibawa aparat negara. ''Kasus ini menambah bukti bahwa memang pemerintah selalu gagal keluar dari bayang-bayang tekanan ideologis atas nama mayoritas,''  tuturnya.

Terkait polemik ini, Menteri Agama Suryadharma Ali membantah bila sikap pemerintah terpecah atas penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Ini mengingat di satu sisi pemerintah memberi izin penyelenggaraan. Namun di sisi lain, juga meminta untuk dibatalkan.

Menurutnya, pemberian izin dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Gubernur Bali. Termasuk prosedur pengamanan dari kepolisian.

SUMBER :http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/09/20/mtexz7-pro-dan-kontra-miss-world-2013-terus-bergulir

Sabtu, 05 Oktober 2013

Tugas 1 Bahasa Indonesia 1



Di negara kita yaitu Indonesia masih banyak yang mengajarkan kepada anak-anaknya dari kecil menggunakan bahasa asing bukan mengajarkan bahasa nasional yang kita miliki yaitu "Bahasa Indonesia". Bahkan kita sering mendengarkan anak remaja indonesia berbicara bahasa campur yaitu bahasa indonesia dengan bahasa luar. Sebagai contoh "eh fotonya ntar di upload ya ke facebook ku" mengapa kita tidak bilang upload itu adalah "unggah". Ini lah akibat zaman era globalisasi yang mengakibatkan bahasa nasional kita tidak seimbang. Padahal Bahasa indonesia sudah dipakai di berbagai belahan dunia dan dunia maya. Pada dunia maya khususnya wikipedia bahasa indonesia berada diperingkat 26 dunia dan ke-3 besar di Asia "wah hebat bukan?". Dan penggunaan Bahasa indonesia ketiga yang paling banyak digunakan pada wordpress.
sedangkan diberbagai negara khususnya negara Vietnam, bahasa Indonesia sudah dijadikan bahasa resmi ke-2 setelah bahasa Inggris yang diresmikan pada bulan Desember 2007. Bukan hanya negara Vietnam yang sudah menggunakan bahasa Indonesia tetapi negara Australia juga sudah melakukannya. Ada sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa indonesia, dan banyak dari anak-anak kelas 6 yang bisa berbahasa Indonesia. Tidak cuma itu sekitar 45 negara juga sudah mulai mempelajari bahasa Indonesia yaitu Amerika, Kanada dan masih banyak lagi.
Untuk itu mengapa kita harus malu menggunakan bahasa kita sendiri? Seharusnya kita bangga dengan bahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia sudah dihargai di negara luar sehingga banyak yang ingin belajar dan mengetahui bahasa Indonesia lebih dalam.
Hidup Indonesia!!
sumber : http://love-semester6.blogspot.com/2011/02/bahasa-indonesia-di-mata-internasional.html?m=1

Komentar:
Dengan adanya berita ini, kita patut berbangga bahwa bahasa Indonesia ternyata begitu dihargai dan dipelajari oleh banyak negara luar sehingga mungkin saja suatu saat bahasa Indonesia dapat dipakai sebagai bahasa Internasional seperti bahasa Inggris,Arab, dll. Namun kebanyakan orang Indonesia kurang menghargai bahasanya sendiri dan lebih menggunakan bahasa asing atau bahasa Indonesia yang dimodifikasi. Contoh terbesarnya adalah nama - nama mal atau perumahan yang menggunakan bahasa asing padahal lokasinya ada di Indonesia. Seperti banyak orang bilang, "kita menjadi asing di negeri sendiri".
        Oleh sebab itu, cintailah bahasa Indonesia mulai dari diri kita sendiri. Belajarlah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bukan berarti tidak boleh mempelajari bahasa asing juga. Mempelajari bahasa asing itu baik, asal tidak mencampurkannya ke dalam bahasa Indonesia. Jika negara luar saja menghargai bahasa Indonesia, mengapa kita tidak?